Personel Warkop Tidak Pernah Saling Bertegur Sapa
Yang jadi pokok permasalahan di perselisihan ini adalah sifat. "Mas Kasino itu seperti pengatur, semuanya tertata. Makanya sampai sekarang Warkop itu nggak punya musuh,"
Muin info - Suatu ketika, Indrodjojo Kusumonegoro, satu-satunya anggota WARKOP DKI yang masih ada pernah berkata, sebagai sebuah grup komedi, kami saling mendukung satu sama lain. Sikap ini juga mereka tekankan pada anak-anaknya. "Om Kasino dan Om Dono itu ikut memberi makan kalian semua, lho," katanya pada anak-anak. Ya, hubungan kami memang sudah seperti keluarga sendiri. Sangat akrab dan tak ada basa-basi.
Namun, seakrab-akrabnya hubungan dengan orang lain, pasti pernah ada konflik yang melanda. Mas Kasino dan Mas Dono pernah tidak saling bicara tiga tahun lamanya?
Ya, tiga tahun. Tentu bukan waktu yang singkat. Indro enggan merinci siapa dan apa yang menyebabkan konflik. Ia hanya bercerita seadanya masalah itu dipicu oleh ucapan Kasino yang kebablasan terhadap Dono karena mengetik terlalu keras sehingga secara spontan Kasino ngomong kalau mengetik jangan pakai gigi.
"Karena memang Dono mempunyai kebiasaan menulis, almarhum Kasino sampai hapal betul suara ketikan Dono karena sangat keras. Mungkin karena spontan langsung nyeletuk, kalau ngetik pake tangan gak pakai gigi,"
Di sisi lain, Mas Dono ingin bisa
berekspresi lewat berbagai pentas seni, tak hanya film dan panggung. Salah satunya adalah menyutradarai teledrama Balada Paijo. Namun, Mas Kasino menganggap langkah Mas Dono ini menyalahi strategi pemasaran Warkop.
Mas Dono sendiri tidak bisa menerima pendapat Mas Kasino. Dua-duanya sama-sama keras mempertahankan pendapat. Akhirnya, mereka melakukan cara khas Jawa yaitu 'jothakan' alias saling mendiamkan.
Yang jadi pokok permasalahan di perselisihan ini adalah sifat. "Mas Kasino itu seperti pengatur, semuanya tertata. Makanya sampai sekarang Warkop itu nggak punya musuh,"
Sedangkan Dono menurut Indro adalah seorang seniman sejati. "Dia kalau lagi meledak-meledak, ya meledak-meledak,"
Dono itu seniman dan Kasino pengusaha. Kalo orang bilang, kedua jenis ini susah untuk dipertemukan. "Kalau pengusaha menguasai seniman, merasa mereka dikuasai kapitalis. Sementara pengusaha nggak bisa dikuasai seniman,"
Meski Kasino ada masalah dengan Dono selama tiga tahun, antara tahun 1988 hingga 1990, Indro menuturkan bahwa pada saat itu, apabila ada yang menjelek-jelekkan Dono didepan Kasino, Kasino akan marah. Begitu juga sebaliknya. "Dan, kalau Mas Kasino mendengar Mas Dono sedang sakit, ia pasti bilang padaku, Ndro, tolong tengokin Mas Dono, ya! Kasih tahu aku, bagaimana kabar dia!"
Untungnya, sikap saling mendiamkan ini tidak tampak dalam pekerjaan sehari-hari. Saat syuting atau tampil di atas panggung, mereka berdua tetap berkomunikasi dengan luwes, dan menghasilkan lawakan segar. Itu sebabnya, tak banyak orang tahu tentang perselisihan ini. Bahkan menurut Indro, keluarga Dono dan Kasino pun tidak tahu bahwa mereka sedang saling 'jothakan'.
Lama-lama Indro tak tahan dengan saling tutup mulut ini. "Akhirnya aku capek. Aku nekat muncul sendirian. Hampir setiap kali bank di Jakarta punya acara, aku jadi MC-nya.
Sengaja, aku cuek pada Mas Dono, Mas Kasino dan perkembangan Warkop. Untung, akhirnya mereka sadar bahwa yang kulakukan itu adalah bentuk protes terhadap mereka,"
Mereka bertiga lalu sepakat untuk membicarakan masalah ini di Sroto Sokaraja, Pasar Seni, Ancol, yang notabene empat nongkrong favorit mereka bertiga. Setengah 'mengancam', Indro bilang lebih baik Warkop DKI bubar jika mas Dono dan mas Kasino tetap saling mendiamkan, karena percuma tampil dengan gaya seolah-olah tak ada masalah, namun saling diam di luar panggung. Bagi Indro itu sama saja membohongi penggemar.
"Di tempat itu, kami kembali mengingat betapa kami ini bukan apa-apa tanpa Warkop. Seorang Indro pun belum tentu bisa jadi begini tanpa Mas Dono dan Mas Kasino. Begitu juga Mas Dono dan Mas Kasino," Didera rasa haru, rindu dan sesal, trio legendaris inipun bertangis-tangisan. "Sudah dapat dipastikan bahwa esok harinya, kami berangkat kerja dengan semangat baru! Semangat persaudaraan hingga Tuhan memanggil mereka satu persatu....."
Disarikan dari berbagai sumber